Ajaran tentang Manusia

AJARAN TENTANG MANUSIA

1.     Asal Usul Manusia

Asal usul manusia dari pandangan Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati terjadi atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa.

Pertama-tama terjadi dari proses alam yang dikehendaki oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka terciptalah makhluk hidup di dunia ini. Termasuk manusia pertama yang diciptakan atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa adalah Adam (manusia laki-laki) dan Hawa (manusia perempuan) sebagai bapak dan ibu pertama (bapa Adam lan Hawa).

Kehidupan dua jenis manusia aki-laki dan perempuan ini sudah diatur atas Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga keduanya berpasangan membentuk kekeluargaan (bebrayan) untuk menjaga kelestarian manusia di dunia ini.

Dalam kenyataan seperti tersebut di atas, ayah dan ibu merupakan penerus dari kehendak Tuhan Yang Maha Esa sehingga manusia membuahkan yang disebut anak.

Sepantasnya jika anak selalu berbakti kepada orang tua dan menciptakan bapak ibu (orang tuanya) yang melahirkan.

2.     Struktur Manusia

Struktur manusia terbagi attas dua bagian ialah : jasmani dan rohani.

Jasmani    : adalah badan wadag yang disebut raga (badan) yang terjadi dari empat unsur ialah : unsur api, unsur angin, unsur air, unsur tanah. Tanah yang dapat diraba dan dilihat dengan mata. Keempat unsur inilah yang membentuk jasmani manusia.

Rohani  : adalah badan halus yang tidak dapat dilihat, terbentuk karena adanya cipta, rasa, karsa atas daya kemanunggalan dari sukma, nyawa, dan jiwa.

             Sukma adalah benih hidup yang fungsinya menghidupi segala makhluk hidup.

             Jiwa adalah sukma yang dengan sifat watak, naluri dan nafsu, menghidupi raga menjadi manusia. Sebutan jiwa dalam diri manusia hanya dipakai selama manusia masih hidup dengan badan wadag atau jasmani.

             Daya hidup manusia digerakkan melalui cipta rasa dan karsa sehingga manusia dapat hidup dengan gerak sebagai manusia hidup.

Jasmani dan Rohani tidak dapat dipisahkan satu sama lain sehingga wujud dari manusia hidup merupakan wujud nyata dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

3.     Sifat Manusia

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, mempunyai sifat-sifat tertentu yang bisa membedakan dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain.

Manusia dilengkapi dengan akal,pikiran dan budi juga diberi sifat-sifat buruk dan baik. Sedangkan sifat baik cerminan dari sifat rohani antara lain sifat jujur, welas asih, dan rendah hati. Semua sifat itu harus dikendalikan secara seimbang, biar tidak berat sebelah. Kedua sifat ini cerminan dari sifat jasmani dan rohani.

Manusia juga mempunyai sifat yang dipengaruhi oleh empat unsur, maka manusia harus dapat menghitung dan menimbang supaya seimbang.

Sifat empat yang terkandung di dalam sanubari manusia ialah :

a.     Sifat hitam (tanah)          : Berwatak nafsu, serakah.

b.     Sifat merah (api)            : Berwatak nafsu amarah (marah).

c.      Sifat kuning (angin)        : Berwatak atau sumbar keinginan.

d.     Sifat putih (banyu)           : Bersumber kesucian, kebaikan (mutmainah).