ANGGARAN DASAR
PAGUYUBAN PANGARSO BUDI UTOMO
ROSO MANUNGGAL JATI
BAB I
NAMA
TEMPAT DAN TANGGAL BERDIRINYA
Pasal 1
Perkumpulan ini
bernama Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
Pasal 2
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini berkedudukan di Surakarta dan
berpusat di Surakarta.
Pasal 3
Didirikan pada
hari Sabtu Legi tanggal 1 Sura 1927 atau tanggal 11 Juni 1994. Dan didirikan
untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
BAB II
AZAS,
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 1
Paguyuban ini
berazaskan Pancasila.
Pasal 2
Paguyuban ini dalam menjabarkan
azasnya di dalam hidup bermasyarakat dan hidup bernegara berlandaskan :
a.
Landasan idiil adalah Pancasila yang menjadi pokok-pokok
pikiran Pembukaan UUD 1945.
b.
Landasan konstitusional adalah UUD 1945 yang menjadi sumber
hukum peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia.
c.
Landasan keyakinan adalah kepercayaan (keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab).
d.
Landasan operasional adalah Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1978
tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila serta Garis-garis Besar
Haluan Negara terutama bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
e.
Landasan operasional adalah Ketetapan MPR RI Nomor
II/MPR/1993.
Pasal 3
Paguyuban ini bertujuan dalam hidup
bermasyarakat dan hidup bernegara degan jalan mempererat tali persaudaraan/
kekeluargaan, tolong menolong antara sesama anggota Paguyuban dan kepada orang
lain yang dianggap perlu, serta “hangudi kabecikan, hangudi kasampurnaning
hurip” dengan cara sebagai berikut :
a. Meningkatkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
melaksanakan perintahNya secara menjauhi yang menjadi laranganNya.
b. Meningkatkan pengabdian kepada sesama manusia, tidak
melanggar kesusilaan dan rela melaksanakan kegiatan untuk kemanusiaan tanpa
mengharapkan balas jasa dari seseorang.
c. Meningkatkan pengabdian kepada Negara dan bangsa yang tidak
melanggar Hukum Negara/ Pemerintahan, dalam hidup bermasyarakat mewujudkan :
1. Kehidupan yang aman, tenteram, tertib dan dinamis bagi
seluruh bangsa Indonesia.
2. Kehidupan yang maju, kesejahteraan lahir bathin bagi seluruh
bangsa Indonesia yang berarti mengentaskan dari rasa kemiskinan lahiriah dan
batiniah dan serta terlepas dari rasa keterbelakangan.
3. Kehidupan yang merdeka, adil dan cinta damai bagi seluruh
bangsa Indonesia untuk mewujudkan kemakmuran bersama.
Pasal 4
Memelihara Budaya
Bangsa Indonesia sebagai perwujudan budi daya bangsa Indonesia yang dijiwai
moral Pancasila, mengembangkan menuju ke arah kemajuan adab budaya dan
persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan/ unsur-unsur baru dari kebudayaan
asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kasanah kebudayaan bangsa
Indonesia, serta mempertinggi derajad kemanusiaan bangsa Indonesia.
Pasal 5
Membangun
kepribadian manusia Indonesia seutuhnya, sejahtera lahir dan batin, sadar
memelihara budi pekerti yang luhur, memegang tegh hukum Ilahi, hukum
kemanusiaan dan hukum Negara yang merupakan cita-cita moral budaya yang luhur,
sehingga terwujud keselarasan hubungan antara perilaku manusia dengan Tuhannya
(melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya), antara perilaku manusia
dengan sesamanya, antara perilaku dengan lingkungan alas semesta yang
diciptakan oleh Maha PencintaNya, keserasian dan keselarasan hubungan antar bangsa
untuk mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia maupun kebahagiaan hidup di
akherat.
Pasal 6
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini mewujudkan sikap yang ramah tamah,
cinta kasih, menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, adil, “kabecikan”, dan
berjiwa besar.
Pasal 7
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini, tidak membeda-bedakan golongan,
agama, kepercayaan, pangkat, derajad, dan semat serta tidak beraliran politik
apapun.
Pasal 8
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini ikut mengusahakan tertampungnya
segala aspek perikehidupan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di dalam
perlindungan hukum Negara Republik Indonesia.
Pasal 9
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini, mendekatkan patrap pangucap, perilaku
dengan hakekat/ intisari perintah Tuhan Yang Maha Esa sebagai jalan
manunggalnya “kawula lan Gusti” (Tuhan Yang Maha Esa berkehendak perintahNya
dilaksanakan, laranganNya di jauhi, manusia berkehendak melaksanakan perintah-perintah
Tuhannya dan menjauhi laranganNya, jadi manunggal karep, manunggal kehendak).
BAB III
USAHA
Untuk mencapai tujuan”hangudi
Kasampurnaning Hurip”, Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati
berusaha :
a.
Meningkatkan penghayatan iman (percaya) terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
b.
Meningkatkan penghayatan “sembah” (taqwa) terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
c. Meningkatkan pengamalan (taqwa) intisari sabda Tuhan Yang
Maha Esa ke dalam bentuk patrap dan pangucap sehari-hari.
d.
Meningkatkan kehidupan yang harmonis, sejahtera lahir dan
batin.
e. Meningkatkan kehidupan yang aman, tenteram tertib dan dinamis
serta menghormati ajaran yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa pada umumnya.
f. Meningkatkan kerukunan dan membina kerja sama antar sesama
warga Peguyuban dengan penghayat/ penganut aliran kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, pemeluk-pemeluk agama yang ada dan hidup serta dilindungi di
Indonesia, dengan menerima perbedaan “tembung”/ istilah dalam ajaran namun satu
(tunggal) dalam “dunung” (pengertian) dan maknanya.
g. Meningkatkan mental spiritual untuk mewujudkan tujuan-tujuan
tersebut di atas dengan jalan atau cara menelusuri “(napak tilas)” niali-nilai
hidup kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai- nilai kebudayaan dan
adat istiadat peninggalan nenek moyang, yang merupakan pengejawantahan moral
Pancasila, merumuskannya, mengevaluasi dengan keadaan kehidupan dimasa kini,
dan mengarahkannya menuju kehidupan masa depan yang lebih baik, dengan tidak
menyimpang dari kebijaksanaan Pemerintah, tidak melanggar peraturan-peraturan
yang berlaku.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Yang dapat diterima menjadi anggota
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini adalah semua orang yang
sudah disyahkan berdasarkan syarat-syarat penerimaan keanggotaan.
a.
Yang memenuhi syarat-syarat ideal :
1. “Kadang” penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Tunggal banyu dan Nunggal Tekad.
2.
Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Nunggal Tekad.
3. Perseorangan yang pribadinya nunggal tekad bertujuan
menghayati dan mengamalkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam
kehidupan yang senyatanya.
b.
Yang memenuhi syarat-syarat hukum formal :
1. Tidak terlibat dalam suatu organisasi terlarang atau gerakan
yang menentang Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia
yang syah.
2. Menyetujui dan patuh terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati serta
menyetujui/ mengakui dan patuh terhadap Pengurus Paguyuban Pangarso Budi Utomo
Roso Manunggal Jati.
3.
Perseorangan dapat diterima menjadi anggota Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati, apabila mendapat persetujuan dari
pengurus Pusat.
BAB V
PENGURUS
Pasal 1
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini dipimpin oleh pengurus yang terdiri
dari anggota yang telah syah mejadi anggota warga Paguyuban Pangarso Budi Utomo
Roso Maunggal Jati, sedang susunannya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 2
Susunan organisasi Paguyuban Pangarso
Budi Utomo Roso Manunggal Jati terdiri dari Pengurus dan Anggota :
a.
1. Sesepuh Ajaran
2. Penasehat (Paranporo)
b.
Ketua Umum
c.
Ketua I, II, III
d.
Sekretaris
e.
Bendahara
f.
Umum
g.
Pengembangan dan latihan
Pasal 3
Ditiap-tiap kota
atau daerah yang telah banyak anggotanya dapat dibentuk pengurus Cabang/
Perwakilan.
Pasal 4
Susunan Pengurus
Cabang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan Cabang, tetapi tidak menyimpang
dari dasar-dasar yang digariskan oleh Pusat dan diwajibkan berkonsultasi dengan
Pengrus Pusat terlebih dahulu.
BAB VI
PERTEMUAN
Pasal 1
Pertemuan anggota
diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
Pasal 2
Pertemuan
Pengurus diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
Pasal 3
Pertemuan/ Rapat
kerja dapat diadakan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu dan adanya kata
sepakat dari Pengurus Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
Pasal 4
Pertemuan dapat berbentuk
pertemuan-pertemuan sebagai berikut :
1.
Pertemuan rutin antara Pengurus Pusat untuk penelitian,
pengembangan, pengolahan, penyempurnaan laku untuk mencapai tujuan
“(gegayuhan)” Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
2.
Pertemuan rutin antara Pengurus Pusat dengan Cabang untuk
membahas cara pengembangan pengamalan laku mencapai tujuan “(gegayuhan)” kepada
anggotanya.
3.
Pertemuan rutin untuk Pengurus Cabang dengan anggota untuk
sarasehan melaksanakan pengamalan bagi anggota di dalam hidup bebrayan atau
hidup bermasyarakat.
BAB VII
KEUANGAN
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso
Manunggal Jati ini mempunyai pendapatan yang berupa :
a.
Bantuan suka rela dan sumbangan yang halal serta tidak
mengikat.
b.
Usaha-usaha lain yang halal dan dianggap syah.
c.
Iuran dari anggota.
BAB VIII
PERUBAHAN
ANGGARAN DASAR
a.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paguyuban Pangarso
Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini, disempurnakan oleh Pengurus Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
b.
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati hanya dapat dilakukan atas dasar
keputusan yang diambil dalam musyawarah mufakat oleh Pengurus Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
BAB IX
PERGANTIAN
PENGURUS
Kepengurusan Paguyuban Pangarso Budi
Utomo Roso Manunggal Jati dapat diganti apabila :
a.
Meninggal dunia.
b.
Pindah tempat.
c.
Tidak memenuhi kewajiban sebagai Pengurus.
d.
Tidak mentaati peraturan organisasi Paguyuban Pangarso Budi
Utomo Roso Manunggal Jati yang merugikan organisasi.
e.
Kepengurusan berlaku 5 tahun, pergantian pengurus melalui
sidang, pengurus lama dapat dipilih kembali.
BAB X
PEMBUBARAN
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso
Manunggal Jati bubar apabila :
a.
Sudah tidak mempunyai penghayat/ penganut lagi.
b.
Mematuhi keputusan Pemerintah untuk dibubarkan.
BAB XI
PELANGGARAN
Anggota-anggota Paguyuban Pangarso
Budi Utomo Roso Manunggal Jati bisa dikeluarkan dari keanggotaan Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Mencemarkan nama baik Paguyuban.
b.
Tidak mentaati peraturan-peraturan Paguyuban.
c.
Melakukan tindakan yang merugikan dan yang bertentangan
dengan norma-norma/ peraturan-peraturan Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso
Manunggal Jati.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 1
Segala sesuatu
yang belum jelas dan belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 2
Hal–hal yang belum diatur dalam
anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam peraturan khusus.
Ditetapkan dan disyahkan oleh rapat
Pengurus di Surakarta pada hari Kamis Wage tanggal 18 Agustus 1994.
Ketua Umum, Sekretaris
Umum,
Ramanto Ali Ridwan S. PdI.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PAGUYUBAN PANGARSO BUDI UTOMO
ROSO MANUNGGAL JATI
BAB I
NAMA
DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama Paguyuban :
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini tidak boleh disingkat.
Pasal 2
Daerah kerja
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati meliputi seluruh wilayah
Republik Indonesia, berpusat di Surakarta.
Pasal 3
Jika dianggap
perlu di tempat-tempat lain dapat diadakan perwakilan/ cabang Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati dengan sekurang-kurangnya 5 (lima)
anggota.
BAB II
DASAR
DAN TUJUAN
Pasal 1
Menjunjung tinggi
nama baik keluarga Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
Pasal 2
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati berazaskan menghimpun semangat ideal,
moril dan materiil atas dasar Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 3
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati di dalam partisipasinya ikut membangun
negara berpangkal dan berpendirian bebas aktif, mengutamakan kerukunan sesama
anggota Paguyuban dan masyarakat pada umumnya.
Pasal 4
Landasan
operasional Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati adalah
Garis-Garis Besar Haluan Negara terutama dalam bidang Agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pasal 5
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati bertujuan seperti apa yang tercantum
dalam Bab II pasal 1 sampai dengan pasal 9 dalam Anggaran Dasar.
BAB III
USAHA
Pasal 1
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso
Manunggal Jati “hangudi kasampurnaning hurip lahir bathin” dengan berusaha :
a.
Meningkatkan penghayatan iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Meningkatkan penghayatan “manembah” terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
c.
Meningkatkan pengalaman intisari sabda Tuhan Yang Maha Esa ke
dalam bentuk patrap dan pengucapan sehari-hari.
Pasal 2
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso
Manunggal Jati di dalam rangka menggalang kerukunan berusaha :
a.
Menghimpun dan membina kerukunan sesama penghayat/ penganut
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati, memikirkan kesejahteraan
anggota yang dipandang perlu.
b.
Menghimpun dan membina kerukunan antara sesama anggota
Paguyuban dan masyarakat pada umumnya dengan menerima adanya
perbedaan-perbedaan tembung/ istilah dalam ajaran dan syaratnya, namun satu
(tunggal dalam dunung/ hakekat pengertian) dan maknanya.
c.
Menghimpun dan membina kehidupan yang harmonis, sejahtera
lahir dan bathin serta cerdas dan terampil, dan bersifat sosial kepada siapapun
tanpa pamrih.
d.
Menghimpun dan membina kehidupan yang aman, tenteram, tertib,
dan dinamis, serta menghormati ajran-ajaran yang berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa pada umumnya.
Pasal 3
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso
Manunggal Jati di dalam menjalankan pembangunan mental spiritual guna
mewujudkan tujuan tersebut dengan jalan :
a.
Menelusuri/ ngleluri/ napak tilas nilai-nilai hidup dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Menelusuri/ ngleluri/ napak tilas nilai-nilai hidup
kebudayaan dan adat istiadat peninggalan nenek moyang yang merupakan
pengejawantahan moral Pancasila, dengan tidak menyimpang dari kebijaksanaan
Pemerintah dan tidak melanggar UUD 1945 serta peraturan Pemerintah yang
berlaku.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Yang dapat diterima menjadi anggota
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati, adalah semua orang yang
telah disyahkan berdasarkan syarat penerimaan.
a.
Yang memenuhi syarat ideal :
1.
“Kadang” penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
“Tunggal Banyu dan Nunggal Nekad”.
2.
Penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa “nunggal
nekad”.
3.
Perseorangan yang pribadinya “nunggal nekad” bertujuan
menghayati dan mengamalkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dala
kehidupan yang senyatanya dan sehat pikirannya.
b.
Yang memenuhi syarat-syarat hukum formal :
1.
Yang telah mengisi formulir pernyataan dan telah disyahkan
oleh Ketua.
2.
Tidak terlibat organisasi terlarang atau gerakan yang menentang
Pancasila dan UUD 1945, Negara dan Pemenrintah Republik Indonesia yang syah.
3.
Menyetujui dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati serta menyetujui/
mengakui dan patuh terhadap Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
4.
Perseorangan dapat diterima menjadi anggota Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati, apabila mendapat persetujuan dari
pengurus Pusat.
BAB V
PENGURUS
Pasal 1
Pengurus Pusat Paguyuban Pangarso
Budi Utomo Roso Manunggal Jati terdiri dari :
a.
1. Sesepuh Ajaran
2. Penasehat/
Paranporo
b.
Ketua Umum
c.
Ketua I, II, III
d.
Sekretaris
e.
Bendahara
f.
Sie Pengembangan dan Latihan
g.
Umum
Pasal 2
Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati mempunyai Sesepuh, Penasehat atau
Paranporo yang berjumlah sekuarng-kurangnya masing-masing 2 (dua) orang.
Pasal 3
Di tiap-tiap kota
atau daerah yang telah banyak anggotanya dapat dibentuk Pengurus Cabang atau
perwakilan.
Pasal 4
Sususnan Pengurus
Cabang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan Cabang tetapi tidak menyimpang
dari dasar-dasar yang telah digariskan oleh Pusat dan diwajibkan berkonsultasi
dengan Pengrus Pusat terlebih dahulu.
BAB VI
PERTEMUAN
DAN RAPAT
Pasal 1
Pertemuan anggota
lengkap diselenggarakan oleh pengurus Pusat.
Pasal 2
Pertemuan anggota
diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
Pasal 3
Pertemuan
Pengurus diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
Pasal 4
Pertemuan atau
tempat kerja dapat diadakan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu dan adanya
kata sepakat dari Pengurus Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
Pasal 5
Pertemuan dapat dibentuk pertemuan-pertemuan
sebagai berikut :
a.
Pertemuan rutin Pengurus Pusat untuk penelitian,
pengembangan, pengolahan, penyempurnaan laku untuk mencapai tujuan
“(gegayuhan)” Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
b.
Pertemuan rutin antara Pengurus Pusat dengan Cabang untuk
membahas cara pengembangan pengalaman laku mencapai tujuan gegayuhan kepada
anggota.
c.
Pertemuan rutin Pengurus Cabang dengan anggota, untuk
sarasehan melaksanakan pengamalan bagi anggota di dalam hidup bebrayan atau
hidup bermasyarakat.
d.
Pertemuan rutin antar anggota untuk melaksanakan kewajiban/
napak tilas, sarasehan, wiyosan, guna meningkatkan kerukunan.
BAB VII
KEUANGAN
Paguyuban ini mempunyai kekaaan dan
pendapatan berupa :
a.
Bantuan sukarela dan sumbangan yang halal serta tidak
mengikat.
b.
Usaha-usaha lain yang halal dan dianggap syah.
c.
Iuran dari anggota.
BAB VIII
PERUBAHAN
ANGGARAN DASAR
a.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paguyuban Pangarso
Budi Utomo Roso Manunggal Jati ini disempurnakan oleh Pengurus Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
b.
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati hanya dapat dilakukan atas dasar
keputusan yang diambil dalam musyawarah mufakat oleh pengurus Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati.
BAB IX
PEMBUBARAN
Paguyuban Pangarso Budi Utomo Roso
Manunggal Jati bubar apabila :
a.
Sudah tidak mempunyai penghayat/ penganut lagi.
b.
Mematuhi keputusan Pemerintah untuk bubar.
BAB X
PELANGGARAN
Anggota-anggota Paguyuban Pangarso
Budi Utomo Roso Manunggal Jati bisa dikeluarkan dari keanggotaan Paguyuban
Pangarso Budi Utomo Roso Manunggal Jati berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Mencemarkan nama baik Paguyuban.
b.
Tidak mentaati peraturan-peraturan Paguyuban.
c.
Melakukan tindakan-tindakan yang merugikan dan yang
bertentangan dengan norma-norma atau peraturan-peraturan Paguyuban.
BAB XI
PERSELISIHAN
Segala
perselisihan, kesalahfahaman antara sesama anggota akan diselesaikan secara
musyawarah sebaik-baiknya berdasarkan kerukunan, “Hangudi Roso Manunggal Jati”.
BAB XII
PENUTUP
Segala sesuatu
yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur khusus atas dasar
kepurusan rapat Pengurus.
Ditetapkan dan
disyahkan oleh rapat Pengurus di Surakarta pada hari Kamis Wage tanggal 18
Agustus 1994.
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Ramanto Ali Ridwan S. PdI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar